Aktivitas Fisik Ringan, Sedang dan Berat.
1. PERAN
AKTIVITAS FISIK
1.1 Definisi
Aktivitas
fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya
aktivitas fisik) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan
secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global ( WHO, 2010;
Physical Activity. In Guide to Community Preventive Services Web site, 2008).
1.2 Peran Aktivitas
Fisik terhadap Kesehatan
Aktivitas
fisik secara teratur memiliki efek yang menguntungkan terhadap kesehatan yaitu
:
a. Memperbaiki
dan meningkatkan mood
Aktivitas
fisik yang dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia dan lebih santai dibanding
kondisi sebelumnya. Penampilan seseorang juga akan tampak lebih baik, lebioh
bugar dan lebih bahagia ketika berolahraga secara teratur. Hal itu akan segera
meningkatkan rasa percaya diri sekaligus mendongkrak hraga diri. Aktivitas
fisik yang teratur dapat membantu
mencegah depresi.
Stres bukan
hal yang remeh karena dapat mengganggu sistem metabolisme dalam tubuh yang
mengakibatkan seseorang menjadi mudah lelah, berat badan turun drastis,
salit-sakitan sehingga metabolismenyaa terganggu. Bagi perempuan dapat
berakibat pada terganggunya siklus haid.
b. Mencegah
penyakit kronis
Di sisi lainnya
aktivitas fisik yang teratur dapat membantu seseorang dalam mengendalikan
tekanan darah tinggi. Aktivitas fisik menyebabkan low density lipoprotein (LDL)
atau kolesterol jahat bisa diredam. Aktivitas fisik yang teratur berpotensi
meningkatkan high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, sekaligus
mengurangi trigliserida. Dua manfaat diraih bersamaan, yaitu darah anda
mengalir lancar, dan sekaligus menurunkan penumpukan plak di arteria. Aktivitas
fisik yang teratur juga dapat membantu mencegah diabetes tipe 2. Osteoporosis
dan jenis kanker tertentu.
c. Mengelola
berat badan
Bila fisik
selalu aktif dan bergerak, maka kalori akan terbakar. Semakin rajin bergerak
atau berolahraga maka semakin banyak kalori yang terbakar dan mudah untuk
menjaga berat badan dalam kondisi normal. Beberapa cara sederhana bisa
dilakukan, misalnya saat berasa di tempat kerja, mulailah dengan menghindari
lift untuk naik ke lantai lebih atas, sering-seringlah naik tangga.
d. Meningkatkan
tingkat energi
Aktivitas
fisik yang teratur bisa membuat bernapas lebih mudah. Bernafas menjadi ringan,
lancar dan segar. Aktivitas fisik memberikan oksigen dan nutrisi ke semua sel
dan jaringan tubuh. Bahkan aktivitas fisik secara teratur membantu seluruh sistem kardiovaskular, sehingga peredaran
darah melalui jantung dan pembuluh darah bekerja lebih efesien. Saat jantung
dan paru-paru bekerja lebih efesien, akan memiliki lebih banyak energi untuk
melakukan hal-hal yang dinikmati. Bagaimanapun, seluruh langkah demi langkah
dalam kehidupan seseorang amat membutuhkan energi. Jika cadangan energi akan
berlimpah maka penampilan akan power full.
e. Memperbaiki
kualitas tidur
Tidur
sangat penting bagi pemulihan kondisi fisik, setelah sepanjang hari bergerak ke
sana ke mari. Tidur nyenyak dapat meningkat konsentrasi, produktivitas dan
suasana hati. Dalam hal ini mudah diduga, aktivitas fisik bisa menjadi kunci
untuk tidur lebih baik. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu seseorang
tertidur lebih cepat dan amat nyenyak. Namun jika seseorang berolahraga terlalu
dekat dengan waktu tidur, mungkin memiliki terlalu banyak energi untuk segera
tertidur. Sebaiknya aktivitas fisik atau olah raga jangan terlalu dekat dengan
waktu tidur.
f. Meningkatkan
kualitas hubungan seks.
Bagi
pasangan suami istri, aktivitas fisik bisa menyelamatkan gejala
ketidakharmonisan pasutri. Aktivitas fisik yang teratur berdampak pada
penampilan yang lebih berenergi dengan penampilan yang lebih hebat. Hal itu
secara langsung menyebabkan efek positif pada kehidupan seks. Ada yang lebih penting,
aktivitas fisik yang teratur dapat menyebabkan peningkatan gairah bagi wanita.
Selain itu, ternyata pria yang berolahraga secara teratur cenderung tidak
memiliki masalah dengan disfungsi ereksi, bahkan ketika umurnya makin menua.
Sebuah
studi terbaru telah dilakukan yang melibatkan 683 remaja kanada dengan usia
12-15 tahun. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa, terjadi penurunan 24
persen dalam aktivitas fisik dari remaja ke dewasa awal. Hasil penelitian
tersebut juga menunjukan penurunan signifikan antara remaja laki-laki yang
memasuki universitas atau perguruan tinggi.
Hasil
penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam American Journalof Preventive
Medicine. Penurunan aktivitas fisik juga biasanya bersamaan dengan perilaku
berisiko lainnya, seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
1.3 Tipe-tipe
Aktivitas Fisik
Ada 3
tipe/macam/sifat aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan
kesehatan tubuh yaitu:
1. Ketahanan
(endurance)
Aktivitas
fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung, paru-paru, otot,
dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih bertenaga. Untuk
mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7
hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
·
Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih
awal menuju tempat kerja kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat
pulang berhenti di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki menuju rumah
·
Lari ringan
·
Berenang, senam
·
Bermain tenis
·
Berkebun dan kerja di taman.
2. Kelenturan
(flexibility)
Aktivitas
fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih mudah,
mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi dengan baik.
Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30
menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
·
Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa
kekuatan atau sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai
dari tangan dan kaki
·
Senam taichi, yoga
·
Mencuci pakaian, mobil
·
Mengepel lantai.
3. Kekuatan
(strength)
Aktifitas
fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh dalam
menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan mempertahankan
bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan terhadap penyakit seperti
osteoporosis. Untuk mendapatkan kekuatan maka aktivitas fisik yang dilakukan
selama 30 menit (2-4 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
·
Push-up, pelajari teknik yang benar untuk
mencegah otot dan sendi dari kecelakaan
·
Naik turun tangga
·
Angkat berat/beban
·
Membawa belanjaan
·
Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)
Aktivitas fisik tersebut akan meningkatkan
pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori), misalnya:
·
Berjalan kaki (5,6-7 kkal/menit)
·
Berkebun (5,6 kkal/menit)
·
Menyetrika (4,2 kkal/menit)
·
Menyapu rumah (3,9 kkal/menit)
·
Membersihkan jendela (3,7 kkal/menit)
·
Mencuci baju (3,56 kkal/menit)
·
Mengemudi mobil (2,8 kkal/menit)
Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain:
·
Menyapu
·
Mengepel
·
Mencuci baju
·
Menimba air
·
Berkebun/bercocok tanam
·
Membersihkan kamar mandi
·
Mengangkat kayu atau memikul beban
·
Mencangkul
·
Dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari.
Aktivitas fisik berupa olahraga yang dapat
dilakukan antara lain:
·
Jalan sehat dan jogging
·
Bermain tenis
·
Bermain bulu tangkis
·
Sepakbola
·
Senam aerobik
·
Senam pernapasan
·
Berenang
·
Bermain bola basket
·
Bermain voli
·
Bersepeda
·
Latihan beban: dumble dan modifikasi lain
·
Mendaki gunung, dll (Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan RI 2006).
Beberapa
hipotesis yang menjelaskan tentang mekanisme yang mendasari hubungan antara
aktivitas fisik dan fungsi kognitif masih belum dapat dipahami. Aktivitas fisik
memperlihatkan dapat mempertahankan aliran darah otak dan mungkin juga
meningkatkan persediaan nutrisi otak.
Selain
itu kegiatan aktivitas fisik juga diyakini untuk memfasilitasi metabolisme
neurotransmiter, dapat juga memicu perubahan aktivitas molekuler dan seluler
yang mendukung dan menjaga plastisitas otak. Bukti dari suatu studi hewan telah
menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan dengan seluler, molekul dan
perubahan neurokimia. Pengaruh yang diamati berhubungan dengan peningkatan
vaskularisasi di otak, peningkatan level dopamin, dan perubahan molekuler pada
faktor neutropik yang bermanfaat sebagai fungsi neuroprotective (Singh-Manoux
dkk.2005; Hernandez dkk, 2010).
Selain
itu aktivitas fisik juga diduga menstimulasi faktor tropik dan neuronal
growth yang kemungkinan faktor-faktor ini yang menghambat penurunan fungsi
kognitif dan demensia (Yaffe dkk,2001).
Aktivitas fisik dibagi 3 yaitu ringan, sedang
dan berat. Aktivitas fisik ringan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
menggerakkan tubuh, aktivitas fisik sedang adalah pergerakan tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga cukup besar, dengan kata lain adalah bergerak
yang menyebabkan nafas sedikit lebih cepat dari biasanya, sedangkan aktivitas
fisik berat adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang
cukup banyak (pembakaran kalori) sehingga nafas jauh lebih cepat dari biasanya.
- berikut adalah contoh video aktivitas Ringan:
- berikut adalah contoh video aktivitas Sedang :
- berikut adalah contoh video aktivitas Berat :
Klasifikasi aktivitas fisik
Klasifikasi
Aktivitas Fisik
|
Pengeluaran
kalori
|
Aktivitas
Fisik
|
Aktivitas
fisik ringan
|
2,5-4,9
kcal/menit
|
Berjalan
kaki, tenis meja, golf, mengetik, membersihkan kamar, berbelanja
|
Aktivitas
fisik sedang
|
5-7,4
kcal/menit
|
Bersepeda,
ski, menari, tennis, menaiki tangga
|
Aktivitas
fisik berat
|
7,5-12
kcal/menit
|
Basket,
sepak bola, berenang, angkat beban
|
sumber : berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar